Jumat, 13 November 2015

Gantilah nama Anda bila Ending Code Anda negatif

Kamis (22/10/2015), Sumenep digegerkan oleh peristiwa pembunuhan sadis satu keluarga.
Pembunuhan itu dilakukan oleh seseorang, yang tak lain adalah menantu korban bernama Abdurrahman dan Suhairiyah (mertua), serta bekas suami dari korban bernama Sarah Dina Rahman. 


Sumber = http://infopublik.id/read/133729/sikap-marah-lahir-dari-kelalaian-untuk-berdzikir.html
=================== berita dari majalah Tempo = 
Lelaki Pengangguran di Sumenep Habisi Istri dan 2 Mertuanya
KAMIS, 22 OKTOBER 2015 | 14:10 WIB

TEMPO/Imam Yunni
TEMPO.CO, Sumenep-Aparat Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, memburu Beni, 30 tahun, karena diduga menjadi pelaku pembantaian terhadap satu keluarga warga Jalan KH Zaenal Arifin, Kota Sumenep Kamis, 22 Oktober 2015.

Kepala Satreskrim Polres Sumenep Inspektur Satu I Gede Pranata Wiguna mengatakan tiga orang tewas dalam pembunuhan tersebut. Korban adalah Abdul Rahman, dan istrinya Suhariah, serta anak perempuannya Sarah Dina Rahman. Beni adalah suami Sarah Dina Rahman. 

"Ada satu korban selamat, dia keponakan Sarah Dina Rahman," kata Gede. Dia belum dapat memastikan motif dibalik pembantaian sadis tersebut. "Saksi kunci masih dalam perawatan."

Menurut keterangan warga di sekitar tempat kejadian perkara, pembantaian itu diduga dilatarbelakangi masalah keluarga. Hilman, tetangga korban menuturkan, sebelum pembantaian terjadi, Beni dan Sarah Dina Rahman sudah pisah ranjang. "Keduanya mau bercerai, Beni kabarnya juga telah diusir dari rumah itu," kata dia.

Entah bagaimana awalnya, kata Hilman, Kamis dini hari, sekitar pukul 03.00 wib, Beni yang berasal dari Surabaya itu mendatangi rumah istrinya itu dan menghabisi mereka dengan sebilah golok. "Mertuanya tewas di rumah, istrinya meninggal di rumah sakit," katanya.

Namun tutur salah seorang keluarga korban, Siswanto, peristiwa subuh berdarah itu diawali cekcok antara Beni dan mertuanya. Perang mulut itu terjadi sekitar pukul 02.30. Beni merasa tak nyaman karena saat dia datang  yang membukakan pintu Abdul Rahman. "Beni dan mertuanya ini memang tidak akur," kata dia.

Beni yang pengangguran itu tiba-tiba menebaskan goloknya ke arah Abdul Rahman. Ribut-ribut itu membuat Sahariah dan  Sarah Dina Rahman terbangun. Mereka bermaksud melerai. Namun, Beni yang terlanjur kalap justru ikut membacok keduanya. "Nando, keponakan Beni yang meminta pembacokan dihentikan, juga ikut dibacok pelaku," ungkap Siswanto.

Pada saat kejadian ada lima orang di rumah tersebut. Salah satunya adik Nando bernama Raffi. Sutia, keluarga korban lainnya, menuturkan Raffi yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama lolos dari pembantaian karena lari keluar rumah. "Dia kemudian berteriak minta tolong," kata Tia.

Menurut Tia, selama tinggal di Sumenep Beni diperlakukan baik. Mertuanya bahkan sering memberikan bantuan modal usaha kepada Beni yang masih lontang-lantung. "Beni itu kerja serabutan, bahkan pernah ngamen," ujarnya.

MUSTHOFA BISRI






















 
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/22/058711975/lelaki-pengangguran-di-sumenep-habisi-istri-dan-2-mertuanya
-----------------------------------
Tanggal Lahir Sarah Dina Rahman adalah 19 Juni 1984. 
Ternyata Sarah Dina Rahman memiliki Ending Code 8 ....... dan untuk tahun 2015 ini ada peringatan dari Hitungan Challengenya (5) yang mengatakan "You are in danger ... "


Seandainya Sarah Dina Rahman ganti nama, kemungkinan besar nasibnya tidaklah seburuk itu.
http://news.mnctv.com/index.php?option=com_content&task=view&id=56584&Itemid=14
Berita Lintas
Lintas Petang: “Pelaku Pembunuhan Sadis Istri dan Mertua Ditangkap”
Pelaku pembunuhan sadis tiga orang dalam satu keluarga di Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya ditangkap Polres Sumenep.
B-S, pelaku pembunuhan dalam satu keluarga di Kelurahan Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, satuan reserse mobile Polres Sumenep akhirnya berhasil meringkus tersangka pelaku pembunuhan sadis. B-S ditangkap polisi bersama warga saat bersembunyi di atap rumah tetangga korban. Kepada polisi, B-S mengaku ingin membawa kabur istrinya, Sarah Dina, namun karena istrinya menolak lalu berteriak, pelaku kemudian membacok sang istri. B-S juga membantai Abdurrahman dan Suhairiyah, bapak dan ibu Sarah Dina, atau mertua B-S yang datang hendak melerai.

Kasat Reskrim Polres Sumenep Iptu I Gede Pranata mengatakan, dari keterangan tersangka, kasus pembantaian tersebut di latar belakangi motif cekcok keluarga. Polisi juga berhasil mengamankan sebilah pisau yang digunakan tersangka untuk menghabisi para korban. Atas perbuatan sadis tersebut tersangka dikenakan pasal berlapis, yaitu pasal 44 ayat 3 tentang kekerasan dalam rumah tangga, pasal 51 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain, serta pasal 80 ayat 2 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman total di atas 30 tahun penjara. Polisi masih terus mendalami kasus ini, termasuk akan memeriksa kondisi kejiwaan tersangka, bahkan polisi masih menduga bs menghabisi tiga korban tidak seorang diri.

Sebelumnya pembunuhan sadis menimpa keluarga Abdurahman, kamis tadi. Ia tewas bersama istrinya dan anaknya akibat luka senjata tajam. Pelaku pembunuhan tak lain menantunya sendiri, suami Dina, bernisial B-A. Saat kejadian, sempat terjadi cek cok mulut sebelum akhirnya pelaku membabi buta menghabisi nyawa istri dan kedua mertuanya. Persoalan rumah tangga, disinyalir menjadi penyebab aksi sadis ini. Sementara satu kerabat korban, Hengky Tornado, masih kritis di rumah sakit. Ia menderita luka serius akibat senjata tajam disekujur tubuhnya.
==============================================

Perbaikilah nama Anda . surati saya di calvin_genna@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar